Kemensos RI Perkuat Pilar Sosial di Bengkulu: Fokus 12 Sasaran – Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) terus meningkatkan upayanya dalam memperkuat pilar-pilar sosial guna mendukung masyarakat di berbagai bidang, termasuk ekonomi dan sosial. Salah satu langkah strategis terbaru adalah dengan melibatkan 418 personel sebagai ujung tombak di tengah masyarakat Provinsi Bengkulu. Fokus utama mereka adalah membantu warga serta memastikan program-program sosial berjalan dengan efektif, sesuai dengan 12 kelompok sasaran utama yang dikenal dengan istilah 12 PAS. Simak artikel Lampungnews.id berikut ini.
Daftar isi
418 Pilar Sosial: Ujung Tombak Kemensos di Bengkulu
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyatakan bahwa 418 personel tersebut terdiri atas berbagai elemen penting yang memiliki peran berbeda namun saling mendukung.
Berikut adalah rincian pilar sosial yang bertugas di Bengkulu:
- 257 Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH): Berfokus pada membantu keluarga penerima manfaat agar mampu mandiri secara ekonomi.
- 30 Taruna Siaga Bencana (Tagana): Siap memberikan bantuan tanggap darurat ketika terjadi bencana alam.
- 60 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK): Mengawasi pelaksanaan program sosial di tingkat kecamatan.
- 14 Pelopor Perdamaian: Berperan dalam menjaga harmoni dan perdamaian di masyarakat.
- 32 Pendamping Rehabilitasi Sosial: Membantu individu dan kelompok yang membutuhkan rehabilitasi sosial.
“Kami berharap seluruh personel ini dapat bekerja dengan disiplin, terukur, dan memiliki target yang jelas untuk dicapai setiap tahun. Oleh karena itu, strategi, mekanisme kerja, dan langkah bersama perlu dirumuskan antara Kemensos, Dinas Sosial Provinsi, Dinas Sosial kabupaten/kota, dan para pendamping,” ujar Mensos Saifullah Yusuf dalam kunjungannya ke Kota Bengkulu.
Pilar Sosial: Memastikan Data Akurat dan Program Berjalan Efektif
Dalam menjalankan tugasnya, pilar sosial memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa data sosial yang digunakan dalam program-program bantuan adalah akurat. Data penerima manfaat harus diverifikasi secara menyeluruh agar bantuan tepat sasaran. Selain itu, pilar sosial juga bertugas melaksanakan graduasi program, yaitu memastikan bahwa penerima bantuan sosial yang sudah mandiri secara ekonomi dapat keluar dari program secara bertahap.
Mensos menegaskan bahwa penyusunan strategi dan mekanisme kerja yang terintegrasi antara Kemensos, pemerintah daerah, dan pihak-pihak terkait sangatlah penting. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas program yang dijalankan. “Mudah-mudahan langkah bersama ini mampu memberikan hasil yang lebih efektif,” tambahnya.
Bantuan Sosial Senilai Rp2,22 Miliar untuk Bengkulu
Dalam kunjungan kerja ke Kota Bengkulu, Mensos Saifullah Yusuf bersama Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono juga menyalurkan bantuan sosial dengan total nilai Rp2,22 miliar. Bantuan ini dirancang untuk mendukung masyarakat yang membutuhkan melalui berbagai bentuk program, antara lain:
- Bantuan Permakanan: Sebesar Rp879,77 juta untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat kurang mampu.
- Bantuan Anak Yatim dan Piatu: Sebesar Rp1,13 miliar untuk mendukung anak-anak yang kehilangan orang tua agar tetap memiliki akses pendidikan dan kesejahteraan.
- Asistensi Rehabilitasi Sosial: Sebesar Rp206,90 juta untuk membantu individu dan kelompok yang membutuhkan rehabilitasi sosial.
Harapan Kemensos: Pilar Sosial Sebagai Motor Perubahan
Mensos berharap agar dengan adanya pilar sosial ini, masyarakat Bengkulu dapat merasakan perubahan yang signifikan, baik dalam aspek ekonomi maupun sosial. Peran aktif dari seluruh personel sangat diandalkan untuk mencapai target tahunan yang telah ditetapkan.
Kolaborasi yang solid antara Kemensos, pemerintah daerah, dan pilar sosial akan menjadi kunci utama dalam memastikan bahwa bantuan dapat menjangkau kelompok sasaran dan membawa manfaat nyata. Dengan strategi yang terukur dan langkah bersama yang konsisten, visi Kemensos untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dapat terwujud.
Artikel ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan komitmen dari berbagai pihak dalam mendukung pembangunan sosial di Indonesia, khususnya di Provinsi Bengkulu. Program-program Kemensos seperti yang dijalankan di Bengkulu menjadi contoh nyata upaya pemerintah dalam menciptakan masyarakat yang mandiri dan sejahtera.