Respons Bawaslu Terhadap Keributan Calon Bupati Indramayu – Calon Bupati Indramayu, Nina Agustina, menjadi sorotan setelah terlibat keributan dengan warga di salah satu desa di Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dalam rangka Pilkada Serentak 2024. Peristiwa ini terjadi pada Jumat, 1 November 2024, dan segera viral di media sosial, menarik perhatian publik serta lembaga terkait. Salah satu aspek yang menambah kontroversi adalah ketika Nina menyebut nama ayahnya, mantan Kapolri Jenderal (Purn) Da’i Bachtiar, dalam situasi tersebut. Simak artikel Lampungnews.id berikut ini.
Daftar isi
Kejadian yang Memicu Keributan
Kejadian dimulai ketika Nina Agustina berada di lokasi kampanye. Dalam rekaman yang beredar, terlihat suasana tegang saat Nina berselisih dengan seorang warga yang dianggap menghalanginya. Terlihat beberapa pendukung Nina nyaris terlibat baku hantam akibat emosi yang meningkat. Dalam video tersebut, Nina terlihat berusaha melerai pendukungnya yang sedang terpancing emosi.
“Sudah-sudah ini urusan saya. Tunggu, ini urusan saya. Mundur, mundur,” seru Nina, berusaha menenangkan situasi. Setelah situasi mereda, Nina menghampiri warga yang dianggap melakukan pengadangan.
“Saya lewat baik-baik. Kalau Anda merasa susah sama saya sebagai Bupati, saya yang tanggung jawab,” ujar Nina, menunjukkan sikap berani meskipun dalam situasi yang tidak menguntungkan.
Respons Bawaslu Indramayu
Peristiwa keributan ini mendapatkan perhatian dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Indramayu. Ketua Bawaslu Indramayu, Ahmad Tabroni, menegaskan bahwa pihaknya akan menyelidiki insiden tersebut. Ia menyatakan, “Tapi dari sisi kelembagaan kita kan tentunya punya mekanisme selain itu. Ada laporan LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) dan temuan. Sehingga nanti di-compare-kan saja.”
Ahmad Tabroni menambahkan bahwa mereka akan mendalami dugaan adanya penghalangan kampanye, sesuai dengan aturan yang berlaku. “Ini kan tahapannya, tahapan kampanye. Di aturan pun jelas sebetulnya. Bukan hanya bicara soal menghalang-halangi, tapi mengganggu jalannya kampanye,” jelasnya.
Dugaan Pengadangan dan Tindak Lanjut
Setelah kejadian tersebut, pada Senin, 4 November, Nina melaporkan keributan itu dan menyatakan ada dugaan pengadangan dari pendukung pasangan calon lain di Pilkada Indramayu. Tabroni menyatakan bahwa Bawaslu akan menindaklanjuti peristiwa yang dialami oleh Nina Agustina dan akan melakukan kajian lebih lanjut terhadap kejadian tersebut.
“Ini adalah pelanggaran yang perlu kami teliti. Nanti kami akan lakukan kajian terkait dengan kejadian yang kemarin,” tambah Tabroni.
Situasi di Lokasi Kejadian
Video lain yang beredar menunjukkan detik-detik saat Nina dan rombongannya melintas di lokasi kejadian. Dalam rekaman tersebut, terlihat sejumlah warga yang berdiri di pinggir jalan, mengangkat jari mereka sebagai tanda dukungan untuk pasangan calon lain. Melihat hal itu, Nina pun turun dari kendaraannya untuk menghampiri warga yang menunjukkan dukungan tersebut.
Kontestasi Pilkada Indramayu 2024
Pilkada Indramayu 2024 diikuti oleh tiga pasangan calon, yaitu:
- Paslon nomor urut 1: Bambang Hermanto-Kasan Basari
- Paslon nomor urut 2: Lucky Hakim-Syaefudin
- Paslon nomor urut 3: Nina Agustina-Tobroni
Kehadiran Nina Agustina dalam kontestasi ini diharapkan membawa perubahan, namun keributan yang terjadi menunjukkan tantangan yang harus dihadapi oleh calon bupati.
Penutup
Insiden yang melibatkan Nina Agustina mencerminkan ketegangan yang kerap terjadi dalam arena politik, terutama menjelang pemilihan umum. Respons Bawaslu yang cepat menunjukkan pentingnya pengawasan dalam setiap tahapan kampanye untuk memastikan pemilihan yang adil dan transparan. Publik kini menantikan hasil penyelidikan dan langkah-langkah selanjutnya dari pihak berwenang untuk memastikan tidak ada pelanggaran yang terjadi selama proses pemilihan.
Dengan situasi ini, diharapkan semua pihak dapat mengambil pelajaran dan menjaga suasana kondusif demi terciptanya demokrasi yang sehat di Indramayu.