Pavel Durov: CEO Telegram yang Kontroversial

Pavel Durov: CEO Telegram yang Kontroversial – Pavel Durov adalah tokoh penting dalam dunia teknologi sebagai pendiri dan CEO Telegram, salah satu platform pesan instan yang paling populer di dunia. Lahir di Rusia pada 10 Oktober 1984, Durov dikenal sebagai seorang pengusaha yang cerdas dan visioner, tetapi juga penuh kontroversi. Simak artikel Lampungnews.id berikut ini.

Karier dan Keberhasilan Telegram

Sebelum mendirikan Telegram, Durov mendirikan Vkontakte (VK), yang sering disebut sebagai “Facebook-nya Rusia.” VKontakte sukses besar di Rusia dan beberapa negara bekas Uni Soviet. Namun, setelah perselisihan dengan pemerintah Rusia, Durov memutuskan untuk meninggalkan VK dan mendirikan Telegram pada tahun 2013.

Telegram tumbuh dengan cepat berkat fitur-fitur canggihnya seperti enkripsi end-to-end dan kemampuan untuk membuat grup besar serta saluran siaran. Aplikasi ini sering digunakan oleh individu dan kelompok yang menghargai privasi dan kebebasan berbicara.

Kontroversi dan Penangkapan

Pavel Durov: CEO Telegram yang Kontroversial

Telegram telah menjadi pusat kontroversi global karena sikapnya yang kuat terhadap enkripsi dan penolakan untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam menyediakan akses ke data pengguna. Hal ini membuat Durov menjadi target bagi banyak negara yang khawatir tentang penggunaan Telegram oleh kelompok ekstremis dan kriminal.

Pada tahun 2024, Durov ditangkap di Prancis atas dugaan keterlibatannya dalam aktivitas ilegal yang dilakukan oleh pengguna Telegram. Penangkapan ini memicu reaksi internasional, dengan pendukung Durov mengklaim bahwa ia ditahan karena sikapnya yang pro-privasi dan anti-otoritarianisme.

Pengaruh dan Masa Depan Telegram

Meskipun Durov menghadapi tantangan hukum, Telegram tetap menjadi salah satu aplikasi paling berpengaruh di dunia. Pengguna Telegram sering melihat Durov sebagai simbol perlawanan terhadap pengawasan pemerintah dan pendukung kebebasan digital.

Kesimpulan

Pavel Durov adalah sosok yang kontroversial dan berpengaruh di dunia teknologi. Penangkapannya di Prancis menambah bab baru dalam kisah hidupnya yang sudah penuh dengan tantangan dan keberhasilan. Bagaimana nasib Telegram dan Durov di masa depan masih menjadi tanda tanya, tetapi satu hal yang pasti: ia telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam dunia digital.