Erupsi Gunung Lewotobi Batalkan 26 Penerbangan di Lombok

Erupsi Gunung Lewotobi Batalkan 26 Penerbangan di Lombok – Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan mengalami erupsi pada Rabu, 13 November 2024. Peristiwa ini mengakibatkan abu vulkanis yang menyebar hingga menyebabkan pembatalan 26 penerbangan di Bandara Internasional Lombok (BIL), Nusa Tenggara Barat (NTB). Pembatalan penerbangan tersebut berlangsung sejak pagi hari, berimbas pada penumpang yang harus menunda perjalanan mereka. Simak artikel Lampungnews.id berikut ini.

Dampak Abu Vulkanis pada Penerbangan

Menurut Arif Hariyanto, Humas PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok, keputusan pembatalan penerbangan ini diambil untuk menjamin keselamatan penumpang dan awak pesawat. Kondisi abu vulkanis dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dinilai mengganggu jarak pandang serta mengancam keamanan penerbangan, sehingga pihak maskapai memilih untuk menunda seluruh penerbangan yang terdampak hingga situasi kembali aman.

Arif menyampaikan bahwa pembatalan penerbangan merupakan tindakan yang diambil berdasarkan pertimbangan matang. “Kami memahami hal ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna jasa bandara. Namun, keputusan ini tentunya diambil oleh pihak maskapai penerbangan untuk memastikan keselamatan dan keamanan penumpang dan awak pesawat,” kata Arif dalam keterangannya.

Permohonan Maaf dan Update Informasi Penerbangan

PT Angkasa Pura I juga mengucapkan permohonan maaf kepada para penumpang yang perjalanannya terganggu akibat pembatalan ini. Arif menambahkan bahwa pihak bandara terus memantau perkembangan situasi dan akan memberikan informasi terbaru secara berkala agar penumpang selalu mendapat informasi terkini terkait status penerbangan di Bandara Internasional Lombok.

Sebagai bentuk tanggung jawab, pihak bandara berkoordinasi dengan maskapai untuk menyusun jadwal ulang bagi para penumpang yang terdampak, baik penerbangan domestik maupun internasional. Diharapkan kondisi dapat segera kembali normal sehingga layanan transportasi udara di wilayah tersebut dapat berjalan seperti biasa.

Risiko Abu Vulkanis bagi Penerbangan

Erupsi gunung berapi yang menghasilkan abu vulkanis dapat menjadi ancaman serius bagi dunia penerbangan. Abu yang terbang ke atmosfer berpotensi merusak mesin pesawat, mengganggu visibilitas, serta mempengaruhi sistem navigasi. Abu vulkanis memiliki partikel-partikel kecil yang bisa masuk ke mesin pesawat dan merusak komponen-komponennya, yang berakibat fatal jika tidak segera diantisipasi.

Erupsi Gunung Lewotobi Batalkan 26 Penerbangan di Lombok

Dalam kasus ini, maskapai penerbangan dan otoritas bandara sepakat untuk menunda penerbangan sebagai tindakan pencegahan. Pembatalan penerbangan di Bandara Internasional Lombok juga sejalan dengan prosedur keselamatan internasional yang menganjurkan untuk menghindari penerbangan di wilayah dengan kondisi atmosfer yang berbahaya akibat abu vulkanis.

Pengaruh Erupsi Gunung Lewotobi Terhadap Pariwisata dan Ekonomi

Sebagai salah satu bandara yang menghubungkan wilayah NTB dengan berbagai kota besar di Indonesia dan mancanegara, pembatalan penerbangan di Bandara Lombok tentu berdampak pada aktivitas ekonomi dan pariwisata di wilayah tersebut. Lombok yang merupakan salah satu destinasi wisata unggulan, mengalami dampak besar ketika aksesibilitasnya terganggu. Para wisatawan yang ingin berlibur di Lombok terpaksa mengubah jadwal atau bahkan membatalkan kunjungannya, yang berpotensi mempengaruhi bisnis perhotelan, transportasi, dan usaha kecil lainnya di sekitar kawasan pariwisata.

Harapan Pulihnya Aktivitas Bandara

PT Angkasa Pura I berharap situasi abu vulkanis akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki segera mereda agar penerbangan dapat kembali berjalan normal. “Kami akan terus memberikan informasi terbaru dan berkoordinasi dengan pihak maskapai serta otoritas terkait untuk memastikan kelancaran operasional bandara,” ujar Arif.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dalam mengantisipasi bencana alam, terutama di wilayah yang rawan letusan gunung berapi seperti Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya. Pemerintah dan otoritas terkait diharapkan dapat terus melakukan pemantauan dan memberikan informasi kepada masyarakat guna menghindari risiko yang lebih besar.

Untuk informasi lebih lanjut, penumpang diimbau untuk selalu memantau pengumuman terbaru dari pihak bandara atau melalui aplikasi resmi Angkasa Pura.