Berliana Kimberly: Penulis Novel “Laut Tengah” yang Menginspirasi – Berliana Kimberly adalah sosok yang tak asing di dunia sastra Indonesia, terutama setelah merilis novel perdananya yang berjudul “Laut Tengah.” Latar belakangnya sebagai lulusan S-1 dan S-2 dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, memberikan perspektif unik dalam karyanya. Sebagai seorang muslimah yang aktif belajar, Berliana juga berperan sebagai associate lawyer dan asisten peneliti di bidang hukum Islam. Simak artikel Lampungnews.id berikut ini.
Daftar isi
Karier Menulis yang Cemerlang
Sebagai penulis yang sudah berpengalaman, Berliana memiliki portofolio yang mengesankan dalam penerbitan artikel ilmiah. Karya-karyanya tidak hanya diterbitkan di jurnal internasional, tetapi juga dalam konferensi dan media massa. Selain menulis, ia sering diundang sebagai pembicara di berbagai acara, membahas topik-topik seputar kepemudaan, kemuslimahan, serta hukum perdata Islam.
Debut Novel “Laut Tengah”
Setelah merilis cerpen dalam antologi “Pemuda Pejuang Palestina,” Berliana meluncurkan novel “Laut Tengah” pada tahun 2022 melalui penerbit Akad. Novel ini tidak hanya menarik perhatian pembaca, tetapi juga diangkat menjadi film layar lebar yang direncanakan tayang pada 3 Oktober 2024, diproduksi oleh Star Vision Plus. Antusiasme penonton sudah terlihat dari banyaknya penggemar yang menantikan film ini, terutama karena diperankan oleh aktor-aktor berbakat seperti Yoriko Angeline, Ibrahim Risyad, Anna Jobling, Aliando Syarief, dan Cut Mini.
Sinopsis Film “Laut Tengah”
Film ini mengisahkan tentang Haia (diperankan oleh Yoriko Angeline) yang berjuang untuk meraih mimpinya melanjutkan studi S-2 di Korea Selatan. Namun, impiannya terhalang ketika beasiswanya dicabut oleh pemerintah. Dalam kondisi sulit, Haia mendapat tawaran dari seorang profesor untuk menjadi istri kedua suami keponakannya, Aisa (diperankan oleh Anna Jobling), dengan janji akan dibiayai untuk kuliah di Korea. Tentu, keputusan ini tidak mudah dan Haia harus menghadapi berbagai tantangan demi mengejar impiannya.
Inspirasi di Balik Karya
Dari akun TikTok-nya, Berliana membagikan perjalanan hidupnya yang penuh liku-liku. Kegagalannya dalam melanjutkan pendidikan ke Korea Selatan dan pengalaman pribadi yang menguras emosi, seperti perubahan rencana masa depan bersama orang terkasih, memicu semangatnya untuk menulis “Laut Tengah.” Pengalaman tersebut menguatkan tekadnya untuk menciptakan sebuah karya yang otentik dan bermakna.
Filosofi di Balik Judul
Judul “Laut Tengah” dipilih Berliana berdasarkan filosofi yang dalam. Laut Tengah merupakan perairan yang melintasi negara-negara kaya akan sejarah dan peradaban Islam. Dalam novelnya, ia menyertakan nama-nama tempat bersejarah seperti Hagia Sophia di Turki dan Kota Alexandria di Mesir, serta Bumi Syam yang meliputi Suriah dan Palestina. Melalui karyanya, Berliana berharap dapat membangkitkan rasa ingin tahu pembaca untuk mengenal tempat-tempat yang diberkahi oleh Allah di dunia ini.
Pelajaran Berharga dari Kegagalan
Berliana percaya bahwa setiap kegagalan menyimpan pelajaran berharga. Pengalamannya menulis “Laut Tengah” mencerminkan perjuangan dan kekuatan yang dimiliki setiap individu dalam menghadapi rintangan hidup. Keberanian Berliana untuk membagikan kisahnya menjadi semangat perjuangan yang ingin disampaikan melalui karakter Haia. Ia ingin pembaca merasakan harapan dan semangat yang ada di balik setiap tantangan yang dihadapi tokoh dalam cerita.
Harapan dan Mimpi Baru
Melalui perjalanan ini, Berliana belajar untuk merelakan impian yang tidak terwujud. Ia percaya bahwa Allah menggantikan kesedihan dengan berbagai kebaikan. Kini, mimpi-mimpinya mulai terwujud satu per satu. Keberhasilan novel “Laut Tengah” hanya awal dari perjalanan menulisnya. Berliana kini terus berkarya dengan beberapa proyek baru yang tidak kalah menarik, seperti “Langit Goryeo” dan “Tanah Baghdad.”
Kesimpulan
Karya Berliana Kimberly bukan hanya sekadar novel, tetapi juga sebuah perjalanan inspiratif yang menekankan pentingnya ketahanan dan keberanian dalam mengejar impian. Melalui “Laut Tengah,” ia mengajak pembaca untuk merenungkan arti ketahanan dan semangat juang dalam menghadapi tantangan hidup. Dengan setiap kata yang ditulisnya, Berliana tidak hanya membagikan cerita, tetapi juga memberikan harapan bagi banyak orang.