Penanganan Kesehatan Warga Terdampak Banjir di Sukabumi

Penanganan Kesehatan Warga Terdampak Banjir di Sukabumi – Dinas Kesehatan Kota Sukabumi tengah melakukan berbagai langkah penanganan kesehatan bagi warga yang terdampak bencana alam berupa banjir dan longsor yang melanda daerah tersebut. Penanganan ini berfokus pada pemantauan kondisi kesehatan para pengungsi di lokasi penampungan darurat.

Diketahui, terdapat sekitar 65 warga yang terpaksa mengungsi akibat bencana tersebut. Dari jumlah tersebut, 30 orang tinggal di tempat pengungsian terpusat, sementara sisanya memilih mengungsi ke rumah kerabat atau tetangga terdekat. Situasi ini menimbulkan risiko kesehatan baru, yang membuat Dinas Kesehatan bergerak cepat untuk memberikan pelayanan kesehatan. Simak artikel Lampungnews.id berikut ini.

Penyakit yang Dialami Pengungsi

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sukabumi, drg. Wita Darmawanti, menjelaskan bahwa terdapat beberapa pengungsi yang mulai mengalami keluhan kesehatan. Beberapa di antaranya mengalami gejala seperti:

  • Demam
  • Pusing
  • Mual
  • Diare

Menurut drg. Wita, keluhan kesehatan yang dialami oleh para pengungsi ini masih tergolong ringan dan dapat diatasi dengan cepat. Hanya satu orang pengungsi yang mengalami gejala diare parah sehingga perlu dirujuk ke Rumah Sakit Al Mulk untuk perawatan lebih lanjut.

“Kalau pusing-pusing mungkin karena kurang tidur dan stres melihat banjir besar. Masih ringan, bisa diberikan obat, dan sudah membaik,” ungkap drg. Wita pada hari Kamis (7/11/2024).

Gejala seperti pusing dan mual pada beberapa pengungsi dianggap sebagai reaksi alami akibat tekanan mental setelah mengalami bencana. Kondisi psikologis yang terguncang serta kurangnya tidur di tenda darurat diduga menjadi penyebab keluhan tersebut. Dalam kondisi seperti ini, penanganan yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan agar warga tidak mengalami gangguan kesehatan yang lebih serius.

Tenaga Kesehatan dan Tim Sigap Standby di Lokasi

Dinas Kesehatan Kota Sukabumi tidak hanya memberikan penanganan medis bagi warga yang mengeluh, tetapi juga melakukan monitoring kesehatan secara menyeluruh di lokasi pengungsian. Dinas Kesehatan menyiagakan tim kesehatan dari beberapa puskesmas dan Tim Sigap yang bersiaga 24 jam di lokasi bencana.

“Kami standby 24 jam, untuk masalah yang emergency sudah ada Tim Sigap yang siap bergerak dengan cepat jika dibutuhkan,” jelas drg. Wita.

Tim Sigap ini siap membantu warga dalam situasi darurat dan memberikan bantuan medis sesuai kebutuhan. Kehadiran tenaga kesehatan di lokasi pengungsian sangat penting untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, seperti penularan penyakit akibat kondisi pengungsian yang sering kali kurang steril dan nyaman.

Penanganan Kesehatan Warga Terdampak Banjir di Sukabumi

Kondisi Bencana di Kota Sukabumi

Bencana banjir dan longsor yang melanda Kota Sukabumi terjadi akibat fenomena hidrometeorologi yang melibatkan curah hujan tinggi. Dampak bencana ini tidak hanya berupa banjir limpasan tetapi juga longsor, pohon tumbang, dan bangunan yang roboh. Pada Selasa, 5 November 2024, beberapa wilayah di Kota Sukabumi mengalami kerusakan yang cukup parah akibat bencana ini.

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, hingga Kamis pagi (7/11/2024), tercatat sebanyak 200 KK atau 509 jiwa yang terdampak langsung oleh bencana banjir dan longsor tersebut. Banyak rumah yang rusak atau bahkan hancur, memaksa warga untuk mencari tempat aman, baik di lokasi pengungsian maupun di rumah kerabat.

Upaya Lanjutan dalam Penanganan Kesehatan

Dinas Kesehatan Kota Sukabumi berupaya maksimal dalam memastikan kesehatan para pengungsi tetap terjaga. Langkah-langkah yang diambil mencakup:

  1. Penyediaan Obat-obatan dan Bantuan Medis: Obat-obatan diberikan kepada pengungsi yang mengalami gejala ringan seperti pusing dan mual.
  2. Rujukan ke Rumah Sakit: Jika terdapat kasus yang membutuhkan perawatan lanjutan, seperti pada kasus diare berat, pasien akan segera dirujuk ke rumah sakit terdekat.
  3. Pendampingan Psikologis: Selain penanganan fisik, pendampingan psikologis diperlukan untuk membantu para pengungsi mengatasi trauma akibat bencana.
  4. Standby Tim Sigap: Tenaga kesehatan dan Tim Sigap yang berada di lokasi selalu siap siaga untuk menangani kondisi darurat yang mungkin terjadi.

Pentingnya Penanganan Kesehatan Pasca Bencana

Penanganan kesehatan yang cepat dan tepat bagi pengungsi pasca bencana sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit. Kondisi darurat di pengungsian sering kali berisiko menyebabkan penularan penyakit menular seperti infeksi saluran pernapasan, diare, dan penyakit kulit. Oleh karena itu, pelayanan kesehatan yang sigap dan memadai menjadi hal yang sangat krusial dalam situasi ini.

Dengan adanya tim kesehatan yang siaga, pengungsi diharapkan dapat melalui masa sulit ini dengan tetap terjaga kesehatannya. Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dan BPBD terus bekerja sama untuk memantau kondisi para pengungsi dan memberikan pelayanan terbaik bagi warga yang terdampak.